Sebuah tradisi yang umumnya ada di
kalangan keluarga Jawa, biasanya kita
temukan pada kegiatan-kegiatan
keraton, juga pada saat Hari Raya Idul
Fitri, merupakan sebuah tradisi yang
patut dilestarikan. Yang merupakan
budaya yang dimiliki Indonesia yang
*setahu saya* tidak ditemukan di
negara lain. Dalam kegiatan sungkem
adalah suatu bentuk penghormatan
dari orang yang lebih muda kepada
orang yang lebih tua, dengan bentuk
pelaksanaan yang berbeda-beda pula
dari pelaksanaanya, ada yang sujud
sambil mencium lutut orang yang lebih
tua, ada yang sambil duduk sambil
bersalaman, ada pula yang seperti
gambar diatas.
Gambar diatas diambil waktu lebaran
1430 H kemaren di Jogja. Orang yang
“disungkemi” tersebut adalah Bapak ku,
sedangkan orang yang sungkem dan
termasuk dalam antrian adalah para
warga desa yang berkeliling kampung
“unjung-unjung” seusai pelaksanaan
Sholat Ied di lapangan dekat saya
menginap.
Pada saat sungkem selalu ada kalimat
“mantra” yang diucapkan bergantian,
yang dimulai oleh orang yang lebih
muda lalu bergantian orang yang lebih
tua. tapi sampai sekarang pun saya
belom hapal betul apa yang harus
diucapkan pada saat “sungkem” di desa
itu, karena kalimatnya menggunakan
bahasa jawa halus dan saya ndak
ngerti kosa kata tersebut. Yang saya
paham hanya ucapan dimulai oleh yang
lebih muda untuk menyatakan mohon
maaf atas kesalahan yang pernah
dibuat, dan dilanjutkan pemberian
maaf sekaligus permohonan maaf juga
dari yang lebih tua.
nah ini kata saat sungkem fersi lintang gzl
sowan kulo dumateng panjengan
kapeng pisane ngaturakena silaturahmi kaleh panjenengan mugi2 ampun ngantos pejah tali silaturahmi kulo keleh penjenagan
kaping kalih kulo ngaturaken sugeng riadi
kapeng tigo kulo bade ngaturaken sembah bakti kulo kaleh penjenegan lan kulo bade nyuwun pagapsami yen enten kleta klentu kulo eng sewarso kepungkur kulo nyuwun pagapunten engkang agungen samudro tansah katah klentu kulo dumateng penjengan mugi2 saget di leburaken ing dinten bakdo riyadi niki aminnnnn
itu kalo versi saya. terus bagaimana versi kamu. lok jaman sekarang jaman dah gak jelas. aku pernah dengar saat sungkem kepada orang tua temen saya berkata seperti ini “Mbah, saiki jamane jaman edan, yen
ora edan ora kumanan, maaf lahir
batin ya, Mbah…” dan kata ini mebuat saya tertawa sampai sakit perut. kalu mau sungkkem gunakan kata pertama. lo pake kata kedua lo bakalan di ketawaain seluruh penhuni jagat maya.
sekian dulu postingan saya karena saya mau buka puasa karena saya puasa setengah hari. dan saya ucapkan asalamualaikum wr wb sampai jumpa lagi
Description : Sebuah tradisi yang umumnya ada di kalangan keluarga Jawa, biasanya kita temukan pada kegiatan-kegiatan keraton, juga pada saat Hari Raya...
vipa0niana Kelly Campos https://wakelet.com/wake/GTzwoxN-ZVFhDbcgcgqtA
BalasHapusulmicootu
Vpostrusliro Cyndi Peacock there
BalasHapusDownload Free
kizrisoper